KOMPAS.com - Makanan manis memang terasa istimewa dan sulit ditolak jika sudah di dalam mulut. Pantas saja, anak-anak selalu tergiur mencicip coklat, permen, kue atau es krim meskipun orangtua telah membatasi. Namun, jika mampu mengendalikan memakan makanan manis sejak masih anak-anak, resiko bahaya obesitas ketika dewasa dapat dihindari.
Demikian diungkapkan sebuah penelitian yang didasarkan pada data 30 tahun lalu dari penelitian analisis dan perilaku terhadap 650 responden anak-anak. Sekitar tahun 1968 dan 1974, para peneliti memberi anak-anak ini makanan manis seperti kue dan marshmallow. Pada gilirannya, setiap anak diberitahu bahwa mereka akan mendapatkan makanan kedua dengan syarat dapat menunda mengasup makanan pertama selama 15 menit.
Analisis lanjutan dari penelitian ini mengungkapkan anak-anak yang memiliki tingkat pengendalian diri kelak bakal bernasib lebih baik dalam bidang akademis maupun sosial. Mereka juga mampu melewati rintangan serta memiliki manajemen stres yang baik.
Para peneliti yang merupakan kumpulan dari ahli di Univeristas Wisconsin dan tempat lainnya ini kemudian fokus pada bentuk fisik, terutama kenaikan berat badan saat dewasa. Ketika para responden mencapai usia sekitar 30 tahun, para peneliti mengamati berat massa tubuhnya atau BMI. Peneliti menemukan kerusakan gigi akibat makanan manis akan tertunda setiap menit, yang berhubungan dengan penurunan rata-rata BMI satu dekade kemudian. Laporan ini terlah diterbitkan di The Journal of Pediatric pada 16 Agustus 2012 lalu.
Tanya Schlam salah satu peneliti dari Universitas Wisconsin mengungkapkan intervensi dan metode ini dapat mengajarkan anak-anak soal pengendalian diri. Pengendalian diri makan makanan manis sejak dini dapat menurunkan resiko anak menjadi gemuk kelak.
No comments:
Post a Comment